Thursday, December 22, 2011

Special Mom's Day: Ibu

Good evening guys.
Hari ini tanggal 22 Desember 2011, ingat hari apa?
Yak... ini hari Kamis, malem Jum'at jadi yg rumahnya sedikit berbau mistis harap hati-hati. Hahahahaa... *mucul taring + tanduk
Ehm! Bukan, bukan itu maksud gw, tolong jangan bikin gw terlihat bodoh. Yg gw tanyakan itu event hari ini, yaitu Mom's Day a.k.a Hari Ibu. Jadi hari ini para Ibu di Indonesia akan memegang kendali, jadi berhati-hatilah dan selamatkan diri kalian! :histeris
Ehm! Maaf, agaknya gw lagi sedikit mengalami konsleting di otak.

Jadi kembali ke tank....top!
Hari ini gw akan secara eksklusif membahas soal Hari Ibu dan tentunya tentang sosok seorang Ibu itu sendiri. Jadi mungkin posting kali ini akan sedikit berat dan serius *muka serius minta ditimpuk.

Hari Ibu di Indonesia awalnya ada karena pertemuan para pejuang wanita Indonesia di Kongres Perempuan Indonesia III 22 Desember 1938 di Yogyakarta, yg lalu diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No.316 tahun 1959.

Awalnya Hari Ibu diperingati untuk mengingat perjuangan kaum wanita dalam upaya perbaikan mutu dan kualitas bangsa ini. Tapi pada perkembangannya (sampai pada saat ini) Hari Ibu diperingati untuk mengungkapkan kasih sayang dan rasa terimakasih kita atas segala kasih sayang ibu yg tidak pernah putus-putusnya kepada kita.

So guys, agar kita bisa lebih menghargai (karena selama ini banyak dari kita yg mungkin melupakan) segala bentuk kasih sayang yg diberikan seorang Ibu kepada kita, mari sedikit rendahkan diri kita untuk renungkan hal-hal berikut:

Pernahkah kita mengingat ke masa lalu, 9 bulan 10 hari Ibu dengan penuh perjuangan merawat kita dalam kandungannya. Tak pernah sedikitpun terbesit dipikiran Ibu untuk meninggalkan kita walau sepersekian detikpun.

Saat kita lahir, orang pertama yg meneteskan air mata bahagia adalah Ibu. Ibu rela mengesampingkan nyawanya hanya demi memastikan kita selamat lahir di Bumi ini. Tidak peduli kita anak pertama, ke-2, ke-3, atau ke-10 sekalipun, pengorbanan Ibu takkan pernah berubah.

Coba kita bayangkan jika Ibu akan melahirkan kita dan sebelumnya beliau sudah memiliki 6 orang anak, mempunyai pikiran seperti;

"Sudahlah, aku sudah memiliki 6 orang anak. Yg satu ini lahir dengan tidak bernyawapun aku tidak akan kekurangan"

atau

"Ah, 1 orang anak lagi hanya akan menambah beban keluarga kami yg miskin saja. Lebih baik kubiarkan saja anak ini."

Mungkin kita tidak akan pernah bisa menikmati hidup ini. Tidak pernah bisa melihat indahnya dunia, tidak bisa merasakan bagaimana itu jatuh cinta.
Tapi jika kalian mengenal istilah iblis berwujud manusia, maka ibu adalah malaikat yg berwujud manusia.

Renungkanlah teman, siapa yg selalu ada saat kita memerlukan uluran tangan? Teman? Sahabat? Pasangan kita kah? Bukan. Bahkan disaat seluruh isi Bumi ini meninggalkan kita, ada 1 orang yg tetap setia memeluk kita dengan kasih sayangnya; Ibu.

Coba renungkan, saat kalian melakukan kesalahan terhadap teman, sahabat, ataupun pasangan kita, mereka bisa saja berkata, "Aku menyesal pernah mengenalmu"

Sekarang pikirkan, saat kita membantah perkataan Ibu, saat kita mengatakan, "Ah! Ibu nggak usah ikut campur. Aku tahu mana yg baik.", tidak bisa dibantah lagi kita sudah menyakiti perasaanya.
Tapi pernahkah Ibu berpikir ataupun berkata "Aku menyesal sudah melahirkan mu!" ?? Tidak.

Sekejam apapun kita terhadap Ibu, dia masih menganggap kita sebagai anaknya.
Seburuk apapun kita, Ibu akan selalu membela kita di depan orang.

Coba renungkan; saat kita sudah mengenal cinta, sering kita berbohong hanya untuk bertemu dengan pujaan hati kita. Seorang Ibu selalu menghawatirkan anaknya dan berkata

"Nak, semestinya kamu sekolah yg benar, jgn pacaran dulu"

lalu tanpa memikirkan perasaannya kita menjawab

"Aku tahu apa baik buatku Bu, jangan terlalu mengaturku!"

Lalu Ibu hanya tersenyum penuh kasih sayang kepada kita.

Renungkanlah;
Apakah kita ingat saat kita memasuki bangku kuliah? Ibu dengan penuh semangat memberikan biaya kuliah kita yg setinggi langit. Lalu mungkin kita juga hanya bersenang-senang saja dengan dunia kita yg beranjak dewasa. Ketika kita butuh uang untuk menuntaskan hasrat cinta muda kita, sekali lagi kita sering membohongi Ibu dengan mengatakan,
"Bu aku butuh uang untuk biaya praktikum kira-kira sekian juta"

Lalu Ibu berkata
"Nak, apa tidak bisa dicicil?"

Dengan segera kita menjawab
"Gak bisa bu, harus sekali bayar."

Kita tidak akan pernah tahu apa yg ada dibenak Ibu ketika itu jika saja Ibu tahu bahwa itu hanyalah alasan kita semata. Karena mungkin saja yg sebenarnya adalah kita butuh uang untuk mentraktir atau menyenangkan pacar tersayang saja.
Dan ternyata Ibu selalu saja menyayangi kita dan berusaha mempercayai kita.

Ingatlah Ibu yg selalu menyayangi kita. Yg selalu bahagia saat kita bahagia walaupun itu berarti harus melupakan dirinya.

Jangan biarkan kita kehilangan saat-saat yg akan kita rindukan di masa datang ketika Ibu telah tiada.
Tak ada lagi yg berdiri di depan pintu menyambut kita.
Tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia.

Yg ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya.
Yg ada hanyalah baju yg digantung di lemari kamarnya.

Tak ada lagi dan tak akan pernah ada lagi yg meneteskan air mata, mendoakan kita disetiap hembusan nafasnya.

Terimakasih Ibu.
Engkau manusia paling mulia yg Tuhan ciptakan di muka Bumi ini.
Happy Mom's Day guys.

No comments:

Post a Comment