Thursday, December 29, 2011

Road to BDK Palembang: Lari dan Mati

Good day felas!
Bagaimana liburannya sejauh ini? Jika liburan kalian suram, disarankan membaca posting-posting dari gw supaya liburan kalian semakin suram. Hahahaa..

Nah, posting yg satu ini merupakan sekuel ke-3 dari seri "Road to BDK Palembang".
Dicerita sebelumnya, gw dengan beruntungnya bisa lulus tes tahap pertama salah satu PTK favorit di Tanah Air yg tercinta ini. Dan karena waktu itu untuk sementara gw lagi di Jakarta dalam rangka membuat kekacauan di sana, eh maksud gw dalam rangka kuliah untuk sementara di sana, gw putuskan pulang sebentar ke Palembang untuk ikut tes tahap ke dua; Tes Kesehatan dan Kebugaran.

   Masih ada (atau mungkin lebih tepatnya, 'tinggal') 2 hari lagi sebelum tes tahap ke-2 dimulai. Waktu 2 hari ini nggak gw sia-siakan. Selama 2 hari, gw males-malesan di rumah. Main PS2, tidur 24 jam 1 hari (nah, gimana tu coba?), makan 1jt butir nasi setiap hari (keliatan banget kurang kerjaan, nasi aja pake diitungin), dan minum 2jt tetes jus setiap hari (ini lebih kurang kerjaan lagi).
Hahahaa...

   Nggak kok, cuma improvisasi. Dua hari sebelum tes gw pake untuk latihan lari. Setelah berpikir (walaupun pada dasarnya gw nggak pernah mikir), memilih dan memilah, gw pilih salah satu spot terbaik untuk latihan lari. Yak, tak lain dan tak bukan di Mabes Polri Palembang!

   Lho kok?? Iya, lagi-lagi ide gila gw mengambil alih di sini. Coba kalian pikir; kalian samperin tu Mabes trus cari aja 1 anggota, timpuk kepalanya sama batu (disarankan minimal ukuran M), trus sambil pasang muka ngejek nan jelek terbaik yg kalian bisa. Dijamin kalian pasti bakal dikejer sama tu polisi. Dan kalau beruntung bisa nimpuk kapten atau jendralnya, pasti akan lebih banyak lagi polisi yg ngejer kalian. Nah... disini kalian bisa latihan lari sekalian kabur dari kejaran aparat. Serasa lekong kena razia kan? Hahahaa..

(kejadian di atas akan berhasil dengan asumsi tidak ada polisi yg melepaskan tembakan)

   Tapi untungnya akal sehat gw yg hanya 2% ini masih bisa menang. Gw urungkan ide yg spektakuler itu dan memutuskan untuk latihan lari di tempat yg normal. Hari pertama gw pake full untuk latihan dan hari kedua gw pake untuk istirahat.

   Entah lagi sial atau kena kutuk, di hari H gw malah demam cuy. Alhasil tensi darah gw lumayan tinggi, 140/90 dan dikertas hasil pemeriksaan ditulis "kurang sehat" plus ada tambahan "pre-hipertensi". Astagaaa... Sumpah dikelonin Megan Fox, gw jadi was-was waktu itu. Ditambah lagi gw hampir aja nggak diizinin untuk lari tes kebugaran.

(sepatu legendaris yg sudah menemani gw melewati Tes Kebugaran)
   Tapi dengan wajah memelas ala Ucok Baba (hayoo.. pada ngebayangin ya?) dan sedikit memohon, gw masih diizinin untuk ikut tes kebugaran.

   Rekor lari 12 menit + shuttle run (lari angka 8) gw nggak terlalu bagus. Menengah ke bawah malah. Yaah, tapi usaha gw udah maksimal. Jadi hasilnya gw serahin sama Yg Di Atas. Hari itu pun gw pulang dengan wajah orang yg kehabisan jatah THR.




   Dan besoknya gw kembali ke Jakarta dengan pesawat (yg membuat gw jamuran karena delay 2x) untuk membuat kerusakan di Ibu Kota.

--to be continued

No comments:

Post a Comment