Wednesday, February 22, 2012

The Truth Behind Mengigau

Posting kali ini gue buat sehubungan dengan terjadinya insiden yg cukup wajar tapi juga cukup konyol yg dialami oleh salah seorang teman sekelas gue. Demi harga dirinya, gue gak mau menyebutkan nama si pelaku. Jadi di sini gue benar-benar menjaga kerahasiaan yg ada agar nantinya tidak terjadi hal-hal yg diinginkan.

Jadi teman gue Zelfa Dewita...ah! Keceplosan! #sengaja
Waduh, mau gimana lagi nih? Udah keceplosan ya apa boleh buat ya pemirsa (padahal sengaja, mana ada keceplosan sampe kesebut nama lengkapnya).

So, Mbak (?) Zelfa ini beberapa hari belakangan ternyata punya kebiasaan bicara sendiri dalam tidurnya. Istilah bekennya; mengigau. Kejadian ini diperkuat oleh saksi teman 1 kostnya sendiri yaitu Uni Rahmi. Sayang, Uni Rahmi tidak sempat mengabadikan momen bahagia ini. Padahal kalau saja ada rekaman video atau suaranya, gue akan dengan senang hati memperlihatkannya kepada khalayak ramai. Hahahaa.. *ketawa Jin Ifrit

Jadi sehubungan dengan kejadian itu gue akan sedikit membahas tentang peristiwa mengigau ini. Listen carefully amigo.

Dalam dunia medis gangguan tidur secara umum disebut parasomnia. Mengigau, mimpi buruk, dan gangguan tidur lain juga termasuk di dalamnya.

Mengigau itu sendiri secara umum disebabkan oleh faktor kelelahan atau  kurang istirahat yg menyebabkan gelombang otak kacau yg otomatis berpengaruh terhadap mekanisme tidur kita. Sebab lain yg bisa menimbulkan peristiwa mengigau adalah konsumsi alkohol sebelum tidur, demam tinggi, stres kejiwaan, atau pengaruh obat-obat tertentu.

Tidur kita secara umum dibagi menjadi 2 jenis: REM (Rapid Eye Movement) dan NREM (Non Rapid Eye Movement). REM bukannlah tahap tidur yg dalam sedangkan NREM adalah tahap tidur yg dalam atau bahasa kerennya tidur nyenyak. NREM juga dibedakan menjadi NREM Light Sleep dan NREM Deep Sleep yg merupakan kualitas tidur terbaik manusia.

Mengigau itu sendiri terjadi pada tahapan tidur ringan atau bisa juga pada tahapan REM tempat mimpi biasa terjadi. Jika muncul pada tahapan REM maka kata-kata yg dikeluarkan saat mengigau biasanya berhubungan erat dengan mimpi yg sedang dialami atau malah sangat bertolak belakang dengan mimpi. Dan untuk dicatat, apa yg diucapkan saat mengigau sama sekali tidak ada hubungannya dengan apa yg terjadi di kehidupan nyata si penderita.

Mengigau itu sendiri sampai saat ini tidak dianggap sebagai suatu penyakit. Namun jika sudah disertai gerakan seperti menendang dan memukul, kemungkinan ini salah satu gangguan tidur yg disebut REM Sleep Behavior Disorder (RBD) yg biasanya diikuti oleh penyakit-penyakit syaraf degeneratif. Gangguan ini umumnya diderita oleh manusia lanjut usia terutama pria.

Sebetulnya tidak perlu cara khusus untuk menghilangkan kebiasaan mengigau ini. Istirahat dan tidur cukup adalah kunci untuk mengurangi peristiwa mengigau ini sendiri. Jadi tidak perlu sampai mengkonsumsi obat tidur atau sejenisnya.

Kesimpulan: Mengigaunya Mbak (?) Zelfa mungkin nantinya akan diikuti oleh gerakan menendang, memukul, atau bahkan menari shaman. Yah itu tanda-tanda RBD, maklum deh faktor usia. Hehehee.. #bercanda

Waspadai pengunaan formalin dan boraks dalam makanan
--au revoir

Tuesday, February 21, 2012

Di Balik Sebuah Pintu Kamar Mandi

Beberapa hari ini gue iseng-iseng liat catatan daftar cerita yg rencananya nanti akan gue jadiin posting di blog ini. Gue liat lagi daftarnya dari awal sampai akhir. Dan setelah gue cermati secara seksama dengan menggunakan mikroskop, ternyata gue menemukan satu fakta penting; Tulisan gue gak bisa dibaca!

Hehehe...gak kok. Fakta yg gue temukan, ternyata 7 dari 20 atau sekitar 35% cerita gue diangkat dari kebodohan yg gue buat bersama para personil GBA. Dan akhirnya gue sadar bahwa bergabung di GBA merupakan keputusan tepat untuk menyalurkan bakat gue dalam hal berbuat bodoh.

Salah satu kisah yg gak akan pernah gue lupa adalah perjuangan kami para GBA Boys dalam rangka menghadiri acara ulang tahun salah satu anggota GBA itu sendiri yaitu, Maria Putri Rizkita atau yg sering kami juluki dengan bocah kencur a.k.a "bocur".

Siang itu tanggal 15 Mei 2010 tahun kodok bunting di kelas XI IPA C, salah seorang anggota kelas sekaligus salah satu anggota GBA, Maria, tiba-tiba menghapiri kami dengan ekspresi kekanak-kanakan yg sama sekali gak matching sama seragamnya dan berkalimat (kalo berkata terlalu sedikit),

"Eh dateng ya ke ulang tahun akyuu malam nanti jam 7.30 di rumah kyuu."*
*dialog di atas diberi majas hyperbola
untuk memberi kesan unyu

Intinya, kami semua anggota GBA plus personil XI IPA C diundang ke ulang tahun Si Bocur ini. Yah tapi soal ulang tahun itu urusan nanti. Buat kami gak jadi masalah mau ada perayaan ultah atau tidak. Tapi di XI IPA C ada sebuah peraturan kejam bagi yg ulang tahun; Traktir atau Mati!

Tapi tenang, pada prakteknya tidak sekejam itu. Kalo orang sering bilang praktek tak seindah teori, di sini gue harus bilang teori tidak seindah praktek. Peraturan yg kami buat memang terlihat kejam. Seolah anggota yg ulang tahun dan tidak mentraktir kami akan didiikat di tiang bendera dan dicabutin bulu kakinya sampai mati. Kalau tidak punya bulu kaki, bulu tangan juga boleh. Kalau masih tidak punya, bulu ketek tidak masalah. Masih tidak ada juga? Bulu-bulu yg lain juga boleh deh. Gak ada juga? Astagaa.. manusia bukan sih? Langsung potong lehernya deh!

Itu mungkin yg ada di benak kalian, walaupun gue kira gak sedramatis itu. Tapi kata "mati" di sini berarti "telur". Lho? Iya, to the point aja deh; kalo yg ultah gak mau traktir pada saat itu juga, maka jangan salahkan kami jika yg bersangkutan pulang sebagai adonan kue. Telur dan tepung jadi 2 benda wajib yg akan melayang ke kepala si korban.

Hal yg sama juga berlaku untuk Maria. Merasa sudah aman karena akan mengadakan acara ulang tahun malam nanti, Si Bocur ini pulang melewati lapangan basket dengan wajah tanpa dosa dan tidak menyadari 3 butir telur sudah kami siapkan spesial untuk rambutnya yg kruwel-kruwel gak jelas itu

Jhon (GBA): *menghampiri Maria* Mar, met ultah ya
Maria : *curiga sembari menjauh* Jhon, jangan main ceplok-ceplokan telor deh
Jhon: Gak kok, mau ngucapin selamat aja gak boleh
Maria : *gak curiga lagi lalu mendekat* Iya deh...
#PRAAAAKKK!!!
#GOOOLLLL!!!

Satu telur menetas secara paksa di kepala Si Bocur. Dan tak bisa dibendung lagi 2 telur lain yg sudah kami siapkan juga dipaksa menetas di kepalanya. Tapi semua berubah saat... (eits, bukan saat Negara Api menyerang lho!)

"HHUUUUAAAAA!!!"

Tanpa kami duga sebelumnya, tiba-tiba saja Maria menangis sejadi-jadinya. Tangisannya itu mirip sekali dengan bayi labil. Kalo kalian sebelumnya belum pernah lihat bayi labil, maka Maria ini lah contoh konkritnya. Dan melihat Maria menangis semakin membuktikan fakta bahwa secantik apapun seorang wanita, kalo udah nangis, jangan harap ada kata cantik lagi yg akan terucap. #SokPuitis


"Kepala aku berdarah nih kena telooorrr... HHUUUUAAA!!!"

Ya ampuunn...dari mana asalnya coba kepala bisa berdarah cuma karena diceplok telur? Kalo emang bisa, mungkin udah dari dulu telur dijadiin senjata tawuran menggantikan batu. Dan mungkin waktu kita mau bikin telur dadar, mecahinnya harus dibanting dari lantai 30 dulu. Ini nih kenapa gue dan anggota GBA lain menjuluki Maria, bocur. Cara berfikir dan tingkahnya waktu itu bisa disetarakan sama adik gue yg masih kelas 2 SD. Yah, tapi mungkin berkat keunikan itulah dia bisa betah di GBA. The art of GBA.

Merasa bersalah atas insiden "berdarah" itu, kami GBA Boys bertekad memberi sesuatu yg spesial di acara malam nanti. Dan setelah melalui rapat yg panjang nan melelahkan, akhirnya kami putuskan untuk memberi Maria kado sebuah bonekayg cukup besar, Boneka Lumba-Lumba.


Dua insiden konyol kembali menyertai kami sebelum tiba di kediaman Maria:
Yg pertama sih menurut gue gak seberapa konyol. Insiden saat kami menemukan kotak kardus yg cukup besar untuk menampung boneka lumba-lumba yg sudah dibeli. Ternyata saking lamanya tu kardus disimpan di gudang, saat kami keluarkan para penghuni seniornya (baca: kecoa) pada kalang kabut. Cukup mengerikan buat gue mengingat gue seorang Entomophobia atau Insectophobia (phobia terhadap serangga), terutama pada serangga-serangga terbang seukuran kecoa. Untungnya gue berhasil menahan diri untuk teriak, kalo tidak bisa-bisa dikira tetangga ada banci kejepit pintu.

Insiden kedua saat kami berkumpul di rumah Tommy, salah satu anggota GBA, sebelum pergi ke acara ulang tahun Maria. Akhmad, salah satu personil maho kami setelah pasangan "Double.D" (Ditto & Dimas), memutuskan untuk mandi di rumah (tepatnya di kamar) Tommy pada waktu itu. Berhubung pintu kamar mandi di kamar Tommy tidak bisa dikunci dan hanya ditutup ala kadarnya, muncullah ide biadab dari otak kami semua. #MunculTanduk

"Satu..dua..tiigaa!"
BRAKKK!!!

Tidak kurang dari 3 kaki bertenaga kuda menerjang pintu kamar mandi, dimana Akhmad sedang syahdu menggosok badan di dalamnya. Dan...WOW! Seksi book! Hahahaa... Refleks si Akhmad pun mencoba menutupi "harga diri" nya.

Sebuah insiden yg cukup mengundang tawa pada saat itu.
Yah, tapi terlepas dari semua insiden yg ada, acara malam itu berlangsung cukup meriah walaupun hujan sempat mengguyur Kota Palembang. Well, tentunya kado dari kami cukup mengundang sensasi berkat ukuran kotaknya yg cukup besar udah kayak bawa selusin bom siap ledak.

Dan malam itu pun gue dan 1/2 dari GBA Boys memutuskan untuk menginap di rumah Tommy. Acara menginap malam itu diisi dan ditutup dengan suara-suara kentut nan merdu dari kami semua beserta aromanya yg menurut gue cocok sekali dijadikan senjata pemusnah massal. The Art of GBA.

Selamatkan anak bangsa dari bahaya Narkoba
--fin

Saturday, February 18, 2012

Mobile Mode!


Mungkin banyak dari kalian yg belum tahu. Atau bahkan banyak dari kalian yg tidak mau tahu. Yah terserah deh, emang gue peduli? Tapi gue emang peduli. #labil
Jadi blog gue sekarang udah bisa diakses lewat perangkat mobile kalian.
Jadi feel free untuk mengakses blog gue kapanpun dan dimanapun kalian berada.
Dan gratis lhooo... iya, gratis kalo kalian punya gratisan internet. Hehehee...

Balada Nasi Iyek

Kemarin gue berkunjung ke SMA gue dulu, SMAN 3 Palembang (SMANTA). Banyak yg berubah di sana. Gue liat sekarang SMANTA sudah punya Green House sederhana dan bersamaan dengan itu mata pelajaran Botani sudah ditambahkan ke kurikulum siswa. Sistem penerimaan siswa barunya pun sudah berbeda. Sekarang SMANTA sudah seperti SMA unggulan lain di Kota Palembang yg membuka PSB (Penerimaan Siswa Baru) lebih cepat dari pada SMA lainnya. Rencana pembangunan yg buat gue cukup mengagumkan juga sudah mulai dilaksanakan.

Padahal belum ada 1 tahun gue pergi dari sana, tapi SMANTA sudah mengalami perubahan yg cukup signifikan menurut gue. Ternyata dunia berkembang dengan kecepatan yg luar biasa. Itu "hanya" SMANTA, bagian yg sangat kecil dari dunia kita ini. Kalau bagian terkecil saja bisa berkembang secepat itu, bagaimana dengan bagian yg lebih besar dari dunia ini? Semua berkembang, berubah, entah itu ke arah yg lebih baik ataupun lebih buruk. Begitu juga dengan hati manusia, yg menurut gue merupakan bagian terbesar dari dunia ini, yg selalu berkembang dan berubah, bahkan dalam hitungan detik.

Well, kembali berbicara soal SMANTA.
Banyak hal dari SMANTA yg gak akan pernah gue lupa. Salah satunya yg sekarang sudah tidak gue lihat lagi keberadaannya, adalah Nasi Iyek. Nama Iyek itu sendiri adalah nama penjualnya. Gue gak tahu siapa nama aslinya. Yg gue tahu, kakak kelas dan teman-teman gue selalu memanggilnya dengan nama Iyek.

Iyek sendiri membuka warung di luar pagar sekolah kami, tepatnya di jalan samping SMANTA yg mengarah langsung ke IAIN (Institut Agama Islam Negeri). Warung Iyek bisa kami akses dari dalam sekolah karena letaknya yg berdempetan dengan pagar sekolah kami. Tepatnya di belakang ruang kelas yg sudah tidak terpakai lagi. Tempat anak-anak yg "terkenal" sering nongkrong.

Dan keberadaan Warung Iyek sendiri sudah seperti ibu kami sendiri. Bukan karena Iyek selalu me-nina bobo-kan kami atau memberi kami kecupan selamat datang sepulang sekolah (iih, gak banget deh!), tapi karena Iyek selalu mengerti kemauan perut kami dengan menghasilkan produk unggulan dalam negeri; Nasi Iyek.

Kalian yg punya pasangan boleh saja bilang kalo pasangan kalian paling mengerti kalian dalam segala hal. Tapi gue jamin semua itu akan runtuh kalo kalian mengenal Nasi Iyek. Dialah yg paling mengerti akan keadaan kantong dan kemauan perut kalian disaat yg bersamaan. Oh Iyek, hati kami padamu... #lebay

Begitu kenapa? Karena menurut gue, Nasi Iyek ini salah satu produk yg memenuhi prinsip ekonomi; "pengambilan keuntungan maksimal dengan biaya minimal". Keuntungan yg gue maksud di sini adalah perut kami. Dan biaya di sini tentu saja uang saku kami.

Nasi uduk atau terkadang nasi kuning, dengan telur mata sapi atau telur rebus, bihun goreng, timun, kerupuk, dan air mineral cup merupakan paket hemat yg ditawarkan Nasi Iyek untuk perut rakus kami. Dan semuanya bisa kita nikmati cukup dengan Rp.5000,- saja pemirsa! Cuma goceng! Gue sering berfikir, kenapa Iyek gak mengekspor produknya ke KFC aja untuk dijadiin salah satu pilihan Paket Goceng. Gue yakin seyakin-yakinnya, Nasi Iyek bakal jadi pilihan utama para pengunjung KFC. Mau makan kenyang cuma goceng? Nasi Iyek pilihannya!


Kelas gue sendiri sudah menjadi korban kebiadaban murahnya Nasi Iyek. Setiap menjelang istirahat, otak kami yg tadinya berisi tentang pelajaran, berganti topik menjadi; "Nasi Iyek hari ini nasi uduk apa nasi kuning ya?". Dan saat bel istirahat (yg bunyinya menurut gue cukup suram) berkumandang, kami secara serempak melempar pena ke udara dan berteriak, "NASI IYEEKKK!!!". Dan besoknya ruang BK (Bimbingan Konseling) dipenuhi oleh siswa dari kelas kami.

Selalu dan selalu ada saja dari kami yg bertugas sebagai kurir Nasi Iyek (seringnya cowok)

Gue: Mau beli Nasi Iyek nih, ada yg mau titip?
Anggota kelas: Titip pep, titip pep!
Gue: Stop! *muka serius
        Kau mencuri hatiku, hatikuu... *goyang obeng
Anggota kelas: *pingsan*|*mulut berbusa*|*kejang*

Yah, walaupun disebut kurir, sebenarnya kami lakukan dengan suka rela kok. Bukan karena kami baik hati dan rajin menabung, tapi karena kalo kami beli Nasi Iyek diam-diam dan makan di kelas, pasti banyak oknum yg tidak bertanggung jawab ikut campur dalam proses penghabisan Nasi Iyek (baca: minta). Jadi lebih baik makan sama-sama kan? Kalo sudah pada sibuk sama bungkusan Nasi Iyek masing-masing, hati tenang, perut kenyang, dan kantong pun senang. Alhasil, secara tidak langsung, di kelas gue kerap diadakan acara "makan bareng Nasi Iyek".

Itu ceritaku, mana ceritamu?

Kesimpulan: Mau Indonesia menjadi negara makmur dimana tidak ada rakyatnya yg kelaparan? Contreng No.3, Iyek! Nasi Iyek untuk kemajuan perekonomian bangsa!

Trotoar hanya untuk pejalan kaki
--au revoir

Friday, February 17, 2012

Antara Aku Dan Peliharaanku

Kalau gue flashback lagi, sepertinya punya peliharaan itu hal wajib buat keluarga gue, entah itu hewan yg hidup di darat atau pun di air. Tapi sejujurnya, nyokap gue gak seberapa suka kalo kami punya peliharaan. Alasannya? Yah, yg paling utama itu karena kotorannya lumayan mengganggu. Nyokap gue itu orangnya sensitif banget kalo masalah kebersihan. Tapi kalo gue, bokap, dan adik-adik gue sudah berkehendak, susah deh mau nolaknya. Alhasil, hewan peliharaan pun dibeli. Dan sebelumnya nyokap pasti sudah ngewanti-wanti; "Nanti binatangnya diurus sendiri-sendiri lho!"

Alhasil dari gue masih jadi anak tunggal sampai punya 2 orang adik perempuan yg cukup merepotkan sekarang ini, rumah gue udah kayak halte bus untuk para binatang. Mereka singgah, sebelum akhirnya pergi. Entah itu mati atau pindah kelain hati. #SokPuitis

Gue inget pertama kali gue tinggal di Kota Metro saat gue masih belia, masih polos, belum ternoda, belum terkontaminasi iklan-iklan jaman sekarang yg cenderung lebay, dan masih suka ngiler sana-sini, keluarga gue melihara 5 jenis hewan sekaligus; kelinci, burung, ayam, angsa, dan yg paling unik adalah kuskus. Dan jumlah dari masing-masing spesies pun gak tanggung-tanggung (kecuali kuskus yg masih jomblo).


Kelinci yg awalnya gue beli sepasang, entah karena emang udah waktunya atau kelinci yg kami beli itu punya kelebihan hormon esterogen dan androgen, tu kelinci kerjaannya kawin melulu cuy! Setiap pagi gue bangun dan ke halaman belakang, pemandangan yg pertama gue liat adalah honeymoon ala kelinci yg gak banget. Gue sedikit tersinggung di sini. Gue beli tu kelinci secara terpisah, begitu disatuin, mereka main kawin aja. Mereka bahkan gak pernah bilang kalo mereka pacaran. Kenapa harus backstreet? Dan kapan coba lamarannya? Akad nikahnya? Kapan resepsinya? Kenapa gue gak diundang? Padahal secara tidak langsung gue ini wali yg sah dari pihak mempelai (kelinci) wanita.

Tapi berkat "rutinitas" kelinci gue itu, mereka jadi beranak-pinak. Dan emang sudah sewajarnya, justru kalo gak, gue suruh si cewek untuk menggugat cerai suaminya karena pasti dia mandul! Hasilnya mereka sudah memiliki banyak anak, dan mungkin juga punya cucu. Satu lagi keluarga bahagia di halaman rumah gue.

Buat ayam, burung, dan angsa, gue gak seberapa perhatian sama mereka. Setau gue tiba-tiba mereka sudah beranak-pinak aja. Yah, gue gak seberapa peduli, toh itu yg beli bokap gue. Pada dasarnya gue ini suka sama hewan mamalia terutama yg berbulu semacam kelinci, kucing, dan hamster.

Begitu pindah rumah, mau gak mau gue juga harus ninggalin mereka. Karena takut bakal gak keurus kalo gue tinggal, akhirnya masing-masing dari mereka gue beri pesangon untuk pulang ke keluarga masing-masing di kampung halaman.

Di rumah baru gue coba melihara sepupu jauh dari tikus, hamster. Seperti biasa, gue beli sepasang. Dan lagi-lagi, hamster gue kerjaannya kawin melulu! Hadeeh... kok kayaknya kalo gue yg beli, hewan peliharaanya cuma bisa kawin terus ya? Apakah ini karena menyesuaikan sama yg beli (Lho?!) ? Karena anaknya sudah terlalu banyak dan gue sudah cukup repot untuk menafkahi keluarga besar hamster ini, gue putuskan untuk membagi mereka ke teman-teman gue.

Setelah itu bokap gue melihara burung kacer, jenis burung kicauan. Tapi karena waktu itu bokap gue ada dinas luar kota dan itu memakan waktu cukup lama (sekitar 5 bulan), mau gak mau gue jadi orangtua angkat tu kacer. Beh..ngurusin 1 burung aja susah, apa lagi mau 2 (waktu itu emang kacernya ada 2!).

Karena cukup kerepotan, dengan izin bokap, burung (kacer) nya gue jual seekor. Dan tragis, burung (kacer) yg satu lagi harus meregang nyawa di rahang kucing. Jadi gini, waktu itu gue mau ngisi tempat makan dan tempat minum burung (kacer) gue. Entah karena alasan gila apa, tu burung (kacer) lompat keluar! Nemplok di pager rumah dan terbang entah kemana. Gak lama setelah itu seekor kucing lewat dengan santainya di depan muka gue sambil membawa burung (kacer) gue di mulutnya. Wajah songong tu kucing seolah berkata:

"Burung (kacer) lo lepas nih, gue tangkep ya. Lumayan buat dinner bareng gebetan. Thanks kakak, jangan sedih, cemungut eeaa.."

Di tahun 2012 sekarang ini, atas permintaan adik gue yg paling kecil, keluarga gue melihara ikan hias kecil. Seolah menyesuaikan dengan tingkah extraordinary keluarga gue, tu ikan punya kebiasaan jumping dari dalam air. Mungkin karena sebelum ini dia terlalu sering lihat video-klip Bondan, Si Lumba-Lumba.

Pernah beberapa kali, tu ikan ditemukan sekarat di lantai di samping akuarium. Dugaan gue, ikan ini baru saja mencoba style melompat yg baru dia pelajari dan karena terlalu semangat, jadi offside deh. Atau karena terlalu frustasi, dia melakukan percobaan bunuh diri. Yg manapun itu, gue sudah berencana meletakkan palang di dalam akuarium yg bertuliskan: "Dilarang Melompat! Yg Melompat Berarti Guguk!"

Kesimpulan: Saat beli ikan, pastikan si ikan bukan pencinta video-klip Inul atau kalian akan dicekal oleh FPI karenanya.

Nyalakan lampu utama sepeda motor pada siang hari
--vous voyez

Tuesday, February 14, 2012

February, 14th

Pagi yg cukup gelap di Kota Palembang, mengingat biasanya matahari bersinar cukup terik di sini.
Cuaca sedikit mendung-mendung tapi tak kunjung hujan, ibarat seorang anak manusia yg sudah sejak lama bertekad menyatakan cintanya namun tak kunjung dia lakukan. Entah itu karena tidak memiliki keberanian atau karena hal lain yg mungkin selalu menghalanginya. Apapun itu, mari kita doakan mereka. Mengheningkan cipta, mulai! Terpujilah, wahai engkau ibu bapak guru.. #SalahLagu

Sebuah kata sambutan yg cukup galau untuk memulai hari. Yah, gue mau menyesuaikan buat para jombloers yg lagi galau hari ini sehabis ngeliat kalender. Iya, hari ini tanggal 14 Februari Tahun Gajah Bengkak, entah itu sejak kapan, sebagian besar pasangan di dunia merayakan sebuah perayaan yg kita kenal dengan Hari Valentine atau Valentine's Day.


Gimana yah, sebenarnya untuk perayaan Valentine ini sendiri gue agak-agak ragu untuk merayakannya. Kenapa? Yah, biasa lah ketentuan dari agama gue. Dan di blog ini gue sebisa mungkin gak mau menyinggung masalah suku, agama, ras atau biasa disingkat dengan SARAS 008.

So, buat kalian yg merayakan hari valentine, silahkan saja...gue gak mau berkomentar, apa lagi melarang. Siapa gue, siapa lo? Hehehe.. Dan buat yg gak merayakan, atau bahkan buat yg gak setuju sama yg namanya valentine, yaudah gak apa-apa gue gak menyalahkan juga. Tapi pesan  gue hormatilah mereka yg merayakan, itu kan juga hak mereka. Waduh, gue udah kayak kakek-kakek yg ngasih wejangan ke cucunya ya? Hehehe..

Hmm.. well, selamat menjalani hari kalian minggu ini. Semoga semua yg kalian rencanakan hari ini berjalan lancar. Dan... salam olahraga!

Mari menanam pohon
--fin

Monday, February 13, 2012

R.I.P Whitney Houston

Turut berduka cita atas kematian diva dunia, Whitney Houston.
Your voice and your name, will never die.

Ketawa-Ketiwi Pajak B

Setiap kelas baik di sekolah maupun universitas, pasti punya cerita unik masing-masing. Begitu pula dengan kelas yg gue huni sekarang ini; Pajak B.

Seperti yg gue singgung sebelumnya, sepertinya sudah takdir gue untuk menempati kelas yg "extraordinary" setiap tahunnya. Dan kali ini pun, Kelas Pajak B merupakan kelas yg "luar biasa" jika dibandingkan dengan kelas lain. Dan kalau gue sudah bilang luar biasa, maka itu berarti memang benar-benar luar biasa.

Keunikan dari kelas ini yg baru-baru ini gue sadari yaitu salah satunya terletak pada para ladiesnya. Keunikan yg gue maksud di sini bukan masalah face. Kalau "unik" bisa diartikan sebagai "cantik", maka memang iya, wajah mereka memang unik. Tapi yg gue maksud unik disini adalah aneh, lucu, dan....hampir-hampir mendekati sifat autis.

Jadi bagianmana yg unik dari mereka? Bibirnya. Bukan, bukan bentuknya, lebih ke dalam lagi. Tenggorokkannya? Lebih masuk lagi. Pita suaranya? Exacta! Lebih tepat lagi, suaranya. Dan lebih terperinci lagi adalah suara tertawanya.

Iya, suara tertawa dari masing-masing ladies di kelas gue punya ciri khas sendiri. Katakanlah mata gue ditutup dengan kain hitam...berapa lapis? Ratusan. Memang, Tanggo enak! Dan di depan gue ada para ladies dari kelas Pajak B (untuk selanjutnya mari kita sebut dengan PLDKPB), gue masih bisa menebak siapa-siapa mereka dari cara tertawanya. Yap, tinggal digelitikin aja maka suara tertawa mereka yg khas akan keluar dengan sendirinya:

  • Happy Nur Aprilia: Cewek yg satu ini gue rasa cocok untuk menjadi dubber (pengisi suara) film-film horor terutama yg mengangkat kisah Mbak Kunti atau yg lebih beken disebut dengan Kuntilanak. Iya, ketawanya itu lho pemirsa, horor beuud. Katakanlah saat malam hari kita ada 1 ruangan dengannya dan tiba-tiba mati lampu, lalu entah karena alasan bodoh apa Mbak Happy ini tertawa, gue yakin hal yg pertama kali kalian lakukan adalah membaca ayat kursi dan bacaan-bacaan lain yg kalian anggap bisa mengusir setan.
  • Kakana Tebigianti Pamungkas: Nah, kalau personil yg satu ini daripada bekerja di Dirjen Pajak, gue lebih menyarankan dia untuk menjadi seorang pemadam kebakaran. Begitu kenapa? Karena jika tertawa, cewek yg satu ini selalu menutup mulutnya, menggembungkan pipinya dan menyemburkan udara beserta air dari mulutnya dengan irama 3/4. Susah ngebayanginnya? Bayangin aja Ikan Kembung lagi nahan kentut lalu tiba-tiba kentutnya keluar lewat mulut secara bertahap.
  • Pustika Hutabarat: Ito (baca: mbak) Tika ini ketawanya mirip sekali dengan tokoh legendaris dari Pulau Jawa yg muncul dalam dongeng Timun Mas. Yap, tak lain dan tak bukan, Buto Ijo. Dalam dunia modern Buto Ijo ini memiliki nama lain Raksasa Hijau dan baru-baru ini sudah membintangi salah satu film Box Office; The Hulk. Jadi Ito Tika ini tertawanya mirip sekali dengan tertawa Hulk. Hulk memang belum pernah sekalipun tertawa, tapi gue sarankan untuk film berikutnya, Hulk harus dibuat adegan dia tertawa dengan Ito Tika sebagai dubbernya.
  • Rahmi Yanti: Uni (baca: mbak) kita yg satu ini entah kenapa gue merasa ada sesuatu yg lain dari dia. Gue rasa, sebelum ini dia sempat berguru dengan Sinterklas di Kutub Utara, eh Selatan, eh, terserah deh. Suara tertawanya itu mirip sama ketawanya Sinterklas. Hohohohoo... Kalau ada saudara kalian yg percaya dengan Sinterklas dan punya penyakit gak mau tidur sebelum denger suara Sinterklas, gue sarankan untuk merekam suara Uni Rahmi saat dia tertawa. Yah, bedanya kalo Sinterklas kerjaannya membagikan hadiah kepada anak-anak baik, Uni Rahmi ini menagih uang kas kepada anak-anak baik (?) yg cinta Tanah Air Nusa dan Bangsa.
  • Zelfa Dewita: Mbak (?) Zelfa ini mengingatkan gue sama temen SMA yg punya penyakit asma kronis. Tertawanya itu, sumpah demi anak gue (emang gue belum punya anak, biar aman jadinya), daripada disebut ketawa, gue lebih suka menyebutnya sebagai asma. Kalo orang lain tertawa dengan mengeluarkan udara dari perutnya, Mbak (?) Zelfa ini tertawa dengan menghisap udara di sekitarnya. Yg gue khawatirkan jika suatu saat dia tertawa berlebihan, bisa saja Mbak (?) Zelfa ini tiba-tiba tergeletak di lantai, kejang-kejang, mirip ikan louhan abis minum pil koplo.
But anyway, saat mereka tertawa entah itu mirip kunti, mirip ikan kembung, mirip Hulk, mirip Sinterklas, ataupun mirip orang asma, atau gabungan dari kelimanya (Kunti asma keselek ikan kembung diinjek Hulk kejatuhan Sinterklas), tetap saja ada sisi anggunnya. Nilai lebih dari para ladies, terutama PLDKPB.

Kesimpulan:
  1. Jangan pernah melihat ubun-ubun Mbak Happy, karena kemungkinan besar kalian akan menemukan paku tertancap di atasnya.
  2. Jika terjadi kebakaran di sekitar kalian, disarankan memanggil Kakana sebagai alternatif jika Pemadam Kebakaran tidak kunjung datang. Bisa juga diawetkan untuk pajangan Ikan Kembung.
  3. Jika suatu saat ada adegan Hulk tertawa maka jangan minta tanda tangan kepada aktor pemeran Bruce Banner, melainkan kepada Ito Tika sebagai dubbernya.
  4. Jika kalian mendengar suara Sinterklas, jangan buru-buru senang bakal dapat hadiah. Alih-alih kalian malah kehilangan uang minimal 5 ribu rupiah (tergantung berapa lama kalian ngutang duit kas).
  5. Selalu sediakan obat asma atau tabung oxygen sebelum melucu di depan Mbak (?) Zelfa, jika tidak ingin dituduh sebagai pembunuhan secara tidak langsung.
Dukung pembangunan Ekonomi Negara
--au revoir

Sunday, February 12, 2012

Elephant Never Forget, I ALWAYS Forget

Gue akhir-akhir ini baru sadar bahwa ternyata gue bener-bener punya masalah dalam hal mengingat nama seseorang. Entah sejak kapan gue mengalami masalah pelik ini, tapi sejauh yg gue inget sampe sekarang gue bener-bener susah mampus nginget nama orang. Untungnya gue gak lupa sama nama gue sendiri, bisa-bisa gue koprol di jalanan sambil teriak: "Siapa aku? Uuwooo!!" #SerasaTarzan

(should I do this?)
Contohnya nih waktu ospek di kampus STPI sebelum gue pindah ke STAN, gue sempet kenalan sama orang yg berdiri tepat di samping gue. Namanya lumayan simpel, Dana. Tapi berkat problem gue dalam mengingat nama orang, gak sampe 5 menit gue udah lupa namanya. Dan saat gue bilang lupa, itu memang bener-bener lupa

Dana: Hai, nama gue Dana. Lo siapa?
Gue  : Gue Rafif
Dana: Lo darimana fif?
Gue  : Gue dari tadi di sini
Dana: Maksud gue asal lo darimana. Gue dari Bekasi
Gue  : Oh, gue dari Palembang
----hening sekitar 5 menit karena senior lagi mengeluarkan buih dari mulutnya (baca: ngoceh)----
Gue  : Eh Rudi, lo di sini ngekos?
Dana (Rudi): *diam sejuta kata*

Sumprit, kejadian itu emang bener adanya. Gue juga bisa heran, kenapa coba Dana bisa jadi Rudi? Apa coba yg gue pikirkan waktu itu sehingga muncul nama Rudi? Dan siapa itu Rudi? Kenapa harus Rudi? Bagaimana bisa Rudi? Pertanyaan berbasis 5W+1H+9M-7Y/2T muncul dari benak para penduduk Indonesia. Rudi Hartono? Dana waktu itu gak lagi megang raket bulutangkis kok. Rudi Suwarno? Boro-boro mikirin penata rambut terkenal itu, kenal aja kagak. Selama ini rambut gue ditata sama mahluk setengah plastik yg memiliki banyak gigi (baca: sisir). Rudi Choirudin? Gue akui waktu itu gue emang lagi laper, tapi daripada mikirin seorang chef cowok dan kesannya gue kayak homo, enak mikirin chef Farah Quinn aja, lebih padat dan berisi (masakannya!).

Kejadian yg sama terulang lagi waktu gue kuliah di STAN dan ketemu nama-nama baru yg cukup memusingkan. Percaya atau gak, saat seluruh temen gue udah pada hafal seluruh nama personil di kelas, gue baru bisa hafal paling banyak 1/2 dari nama-nama tersebut. Dan hal ini (sampai saat sebelum posting ini ada) hanya diketahui oleh temen sekelas gue dulu, Ditto yg secara ajaib berada di kelas yg sama lagi dengan gue.

Gue: Eh tok, nama tu orang siapa sih?
Ditto: Yg mana pip?
Gue: Itu tu, yg kayak bebek minum Bir Bintang *sambil monyongin mulut mengarah ke korban*
Ditto: Oh, itu? Namanya --tttiiiiiitttt-- *sensor*
Gue: Hmm.. lumayan ganteng tuh
Ditto: Eh, jangan macem-macem lo pip! Gue udah ngincer dia duluan
#ObrolanMaho

Oke, semua hal di atas benar adanya kecuali 2 poin terakhir. Plis, jangan berfikir aneh-aneh, gue masih normal.
Hal yg sama juga terjadi saat gue coba menghafal nama-nama 10 dosen yg ngajar kelas gue. Dari 10 dosen, saat itu gue baru inget 1 nama: Mam Sri, dosen Bahasa Inggris gue. Itu pun kalo kalian tanya nama panjangnya gue gak tau. Paling gue bakal jawab: Sri Mulyani, nama mantan menteri keuangan.

Akhirnya demi memudahkan mengingat nama para dosen, gue memberikan julukan sendiri kepada masing-masing dari mereka

(sumprit, mirip lho)
  • Dosen PBB: Pak Aang (baca: Eng). Namanya memang Aang, tulisannya mirip nama The Last Airbender. Dugaan gue, beliau juga punya tato di kepalanya kalo dicukur botak.
  • Dosen KUP: Pak Boyke. Kalo gue perhatikan mukanya emang mirip Dokter Boyke versi macho.
  • Dosen PIE: Pak Duren Sekseeh. Beliau suka banget buka 2 kancing teratas baju kemejanya kayak bintang iklan parfum Casablanca plus selalu memberi contoh dengan menyebutkan kata "Durian"
  • Dosen PPh: Pak Jarwo Kwat. Sumprit demi apapun, bapak ini emang mirip banget sama komedian Jarwo Kwat yg main jadi Pak Jalal di serial Para Pencari Tuhan.
  • Dosen Agama: Pak Giant (baca: Jayen). Sadar atau tidak, wajah bapak ini sedikit mirip sama tokoh Giant di film Doraemon
  • Dosen Statistik: Pak Nobita. Entah kenapa akhir-akhir ini gue merasa bapak ini memang mirip sekali dengan Nobita
  • Dosen PHP: Pak ACDSee. Kenapa? Peristiwa gue dapet julukan ini dengan sangat menyesal gue rahasiakan demi menjaga stabilitas bursa saham.
Nah untuk dosen Hukum, Pak Abu, (jangan berfikir gue inget karena kumisnya kayak abu gosok) dan dosen Akuntansi, Pak Taufik (jangan kira gue hafal karena dia selalu bawa raket ke kelas dan melakukan backhand smash ke murid-muridnya), entah kenapa gue bisa hafal dari awal namanya.

Jadi sebenarnya, kunci supaya gue bisa mengingat nama seseorang adalah keunikan dari orang tersebut. Baik itu di namanya, di penampilannya, ataupun di tingkahnya. Selain itu hampir mustahil buat gue untuk mengingat nama seseorang dalam waktu singkat. So, buat kalian yg merasa gak terlalu kenal sama gue tapi bisa gue sebut namanya dengan benar, lebih baik koreksi lagi wajah dan tingkah kalian. Gue yakin salah satu diantaranya ada yg konyol. Atau jika beruntung, mungkin keduanya.

Makan 4 sehat 5 sempurna
--fin

UTS Berdarah

Bonjour!
Minggu yg cukup suram buat gue. Bukan karena gue cuma stay tune di rumah, tapi karena cuaca mendung kota Palembang ini membuat hati gue semakin galau. Iya, gue galau. Gak usah cekikikan denger fakta bahwa gue galau. Gue bukan remaja labil yg selalu bingung soal gebetan, pacar, ataupun behel (?). Dan gue juga mendeklarasikan diri sebagai manusia yg paling jarang galau. Tapi sumprit, minggu ini gue galau tingkat dewi (dewa lagi main gaplek di pos ronda).

Tapi tenang, di posting kali ini gue bukannya mau curhat tentang kegalauan gue. Jadi, mari kita lupakan sejenak tentang apa yg gue katakan tadi dan kembali ke jalur yg benar. Alhamdu...lillah... . Pada kesempatan kali ini, seperti yg sudah dijanjikan, gue akan bercerita mengenai siksaan (baca: UTS) yg gue alami selama 5 hari belakangan ini.

Sebenarnya ini pertama kalinya gue dibuat pusing sama yg namanya UTS. Sebelumnya di SMA, UTS itu udah jadi sohib gw. Gak percaya? Ini buktinya:



Gue : *jalan di lorong kelas sambil ngupil*
UTS: *jalan dari arah berlawanan sambil baca buku*
--tabrakan, buku si UTS jatuh dan hidung gue berdarah kesodok jari waktu ngupil--
Gue & UTS: *saling bertatapan
UTS: Rapip?!
Gue : UTS?! *dengan hidung berdarah*
UTS: Kamu kemana aja? Telpon gak pernah! SMS gak pernah!
Gue : Aku kena diare!
Tante-tante entah darimana: Minum Adem Sari!
#SalahIklan

Intinya, sebelum ini gue gak pernah sedikitpun merasa tertekan sama yg namanya UTS. Setiap malam sebelum UTS, atau zaman gue SMA dulu disebut Mid Semester, hal yg gue lakuin adalah nyari buku pelajaran yg bakal diujikan besok, baca judul sampulnya, nama pengarangnya, dan tidur sambil berharap besok pertanyaan yg keluar adalah: "sebutkan nama pengarang buku A". Besoknya gue berangkat pagi-pagi sekali. Bukan untuk belajar di kelas, tapi supaya gw bisa muter lewat lampu merah dan beli koran pagi. Bukan untuk gue baca, tapi gue gletakin tu koran di atas meja pengawas. Yap, biar waktu ujian nanti mata si pengawas gak tertuju kepada kami. Jadi senjata pemusnah masa (baca: buku) yg kami simpan di bawah meja bisa digunakan dengan leluasa. Alhasil? Mid Semester: SUKSES!

Tapi hal yg berlawan justru terjadi sekarang ini. Di kampus gue, berlaku sistem DO alias Drop Out atau bahasa kerennya "pecat" untuk setiap mahasiswa yg kedapatan melakukan kecurangan saat ujian. Jadi mau gak mau, suka gak suka, cinta gak cinta, gue harus belajar secara formal (baca: buka buku pelajaran) yg selama ini sangat jarang gue lakukan. Alhasil, kepala gue ngebul keluar asep hitam, dan ini cukup membuat gue jadi stres menjalani keseharian gue. Misalnya waktu gue selesai belajar Mikroekonomi dan lagi di jalan pulang dari warung, gue ketemu abang penjual somay

Gue : Bang, gerobaknya mogok ya?
Abang Somay : Ah, gak kok dek
Gue : Kok didorong?
Abang Somay : Abis bensin doang kok
Gue : Oohh..
#ObrolanBego

Hari pertama UTS sih lancar-lancar aja. Syukur alhamdulillah otak gue belum mati sistem memorinya, jadi masih bisa dipake hafalan. Walhasil, KUP (Ketentuan Umum Perpajakan) dan Agama bisa gue lewati dengan cukup baik. Walaupun ada beberapa jawaban yg gue jawab dengan logika remaja galau

Q : Untuk apa manusia diciptakan di muka Bumi ini?
Gue jawab : Untuk menemani malam-malam sepi yg biasa dilalui oleh seorang anak manusia yg menanti sang pujaan hati datang membawa sejuta cinta kasih untuk dibagi... dan bla bla bla

Gue yakin nilai gue pasti A kalo jawaban itu dikoreksi sama rohnya Chairil Anwar.
Hari ke-2, Akuntansi feat Hukum. Hadeeeh.. jangan ditanya deh! Itu salah satu hari tersuram gue selama UTS ini. Waktu 2 jam gue abisin buat ngotak-ngatik Laporan Neraca gue yg gak balance (seimbang). Mulai dari ngecek ulang Jurnal Umum gue, sampe ngitung ulang Akun-T yg gue buat, tapi apa daya Neraca gak juga seimbang. Akhirnya jalan terakhir, gue pelotototin tu Neraca sambil komat-kamit ala mbah dukun dengan harapan angkanya tiba-tiba berubah dan jadi seimbang. Namun gue sadar tampaknya itu tindakan autis yg tidak perlu kalian tiru. Begitu waktu habis, gue baru nyelesaiin 3 tahapan; Jurnal Umum, Neraca Sebelum Penyesuaian (yg gak seimbang), dan Jurnal Penyesuaian (ini pun belum kelar). Dan langkah bodoh terakhir yg gue lakukan adalah nulis kata-kata berikut di kertas jawaban gue:

"Habis waktu pak, I'm sorry good bye"

Dengan harapan Pak Dosen, yg menurut gue dulunya mantan stand up comedian, bakal bales; "Gak apa-apa nak, cemungut eeaaah". Dan Hukum pun sama, otak gw tiba-tiba blank waktu jawab soal essay. Akhirnya hari itupun gue pulang dengan kepala ngobrol sama kaki (baca: nunduk).

Hari ke-3, PHP (Pengantar Hukum Pajak) dan Bahasa Inggris jauh lebih baik dari hari sebelumnya. PHP lancar, semua yg gue hafal masuk, jadi tangan gue lancar banget nulis di lembar jawaban. Sampai-sampai lembar jawabannya habis pun gue tetap nulis di atas meja dan waktu ngumpul gue juga kumpulin mejanya. Bahasa Inggris, entah karena gue emang seneng sama tu pelajaran atau karena insting bahasa gue yg lumayan top class (serius nih, gak usah melet-melet kayak kadal hipotermia), bisa gue jawab dengan cukup baik walaupun sempet bingung berkat soal pilihan ganda yg dijadiin essay

"The words 'intricate' can be replaced by..."
Ini jelas soal pilihan ganda men, tapi kali ini dijadiin essay. Akhirnya gue jawab dengan 1 jawaban simpel: "Look on Oxford Dictionary" (lihat kamus Oxford)

Hari ke-4, Mikroekonomi feat PBB. Plis, jangan tanya gue tentang dua hal ini. Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita sudah belajar, sudah hafal, yakin bisa ngerjain soal, dan tiba-tiba begitu kita kumpul jawaban ternyata jawaban kita salah? Gak enak men, sumprit! Rasanya tu kayak DIBELAH atmosfir berlapis-lapis, DIKUNYAH sama Paus akrobatis, terus HANCUR jadi rasi bintang paling sadis. Gak usah ketawa! Karena hidup banyak rasa, tonjokkan gue punya banyak rasa untuk wajah kalian.

PBB yg gue yakin soal essay hitungannya bener, ternyata gue kepleset disana-sini. Pilihan gandanya pun ngebahas undang-undang yg sama sekali gak gue baca sebelumnya. Hari itu membuat gue merasa turun ke kasta terendah.

Hari terakhir, PPh (Pajak Penghasilan) dan Statistik. Malamnya gue udah janji sama diri gue sendiri biar kebodohan dan kecerobohan waktu PBB gak terulang lagi. Gue hafalin konsep-konsep di PPh baik teori maupun hitungan, begitu pula dengan Statistika. Dan wow! PPh lancar cuy! Kalian tau rasanya? Kayak Chila yg dikasih Oreo Ice Cream rasa baru sama temennya (emang gak nyambung, tapi Chila tu unyu beeuud). Statistik pun sama, walaupun sempet blank rumus di soal pertama, alhamdulillah bisa inget lagi setelah gue kerjain soal lainnya. Gak sebagus PPh sih hasilnya, tapi gue tetep bersyukur.

Oh iya, buat teman gue yg sempet 'kepleset' di statistik, yg semangat ya. Buatlah janji kepada diri kamu sendiri untuk tidak mengulangi hal yg sama dan tepati itu. Soal yg kemarin biarlah berlalu, biarkan hasil mengurus dirinya sendiri. Jangan mengkhawatirkan hal-hal yg tidak bisa kita ubah, awan tidak pernah mengkhawatirkan kemana angin akan berhembus. Ganbate! L'esprit! Semangat!

Akhirnya, UTS pun selesai. Hari terakhir gue tutup dengan penyelesaian yg tidak buruk. Secara keseluruhan, UTS kali ini kalo gw nilai....yah dapet B lah rata-rata (ngarep).


Kesimpulan: Jangan pernah nonton pertunjukan Paus akrobatis setelah ngerjain soal PBB kalau kalian gak mau dikunyah dan dijadiin kudapan sama tu Paus.

Makan sayur dan buah untuk kesehatan
--au revoir

Saturday, February 11, 2012

Back in Action

*tettereeeettt-tetetetetetett-tettereeettt* (bunyi terompet)
*karpet merah digelar
*blitz kamera dimana-mana (silau men..)
*mobil limousine dateng, pintu dibuka, gw keluar dari mobil

dan para wartawan pasang wajah ini
    Halo pemirsa, selamat pagi, selamat berakhir pekan.
    Weekend yg sangat menyenangkan buat gue karena minggu ini penzaliman atas otak gw (baca: UTS) berakhir. Benar sekali, dengan terbitnya posting gak jelas ini gue nyatakan bahwa gue mulai hari ini kembali lagi ke dunia persilatan di Mix and Mate. *huuu...

    Sebelumnya, walaupun telat 6 hari, tanpa mengurangi rasa hormat, gue mau ngucapin selamat ulang tahun buat gue dan Nabi Muhammad SAW. Jangan heran, kalo ikut kalender islam, ulang tahun gue emang bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (baca: Maulid Nabi). Dan atas alasan itulah nama gue ditambah "Muhammad" di depannya. Walaupun gue sendiri merasa belum pantas menyandang nama itu, tapi gue cukup bangga bisa kompakan hari ulang tahunnya dengan salah satu idola gue.

    Gue juga ucapkan juga selamat datang untuk bulan penuh cinta, Februari. Semoga di bulan ini apa-apa yg tertunda di bulan-bulan yg lalu bisa tercapai. Untuk blog ini sendiri, gue sudah menyiapkan banyak sekali posting yg akan gue buat. Terhitung yg sudah direncanakan ada 16 posting, belum dihitung jika nantinya di tengah jalan gue tiba-tiba dapet inspirasi buat bikin posting lain. Jadi doakan saja semua bisa terwujud sebelum kalian meninggal.

Nah, sedikit bocoran untuk posting setelah ini gw akan bercerita tentang laporan penganiayaan (baca: UTS) atas otak gw selama 5 hari kebelakang. So, stay tune ya di Mix and Mate.

Sikat gigi 2x sehari
--fin

Sunday, February 5, 2012

Fenomena Tindihan

Aloha!
Good morning guys.
Bagaimana weekend kalian hari ini? Ada rencana hang-out kah hari ini? Yah, kalau belum ada gw sarankan untuk menyegarkan pikiran kalian hari ini dengan pergi ke suatu tempat. Ke kuburan, ke kamar mayat, atau ke Rumah Sakit Bersalin (?). Hehehe..

Nggak kok, cuma bercanda. Yah, gw sarankan kalian untuk pergi ke tempat-tempat terbuka untuk menyegarkan pikiran. Nikmatilah hidup ini, hidup kan cuma sekali, kalo 2x namanya hidup-hidup (?). Yg lagi galau untuk sesaat hentikannlah kebiasaan buruk kalian itu, nggak usah mikirin do'i terus. Apa lagi sampai nangis-nangis nggak jelas. Saran gw kalo kalian sering meneteskan air mata karena do'i, pacaran aja sana sama shampoo bayi. Kenapa? Karena shampoo bayi punya no more tears formula. (ngelucu nih, yg nggak ketawa kena kutuk).

Nah...kalian pasti terheran-heran kenapa kok gw menerbitkan posting baru sebelum tanggal 16 Februari. Padahal sebelumnya gw bilang akan rehat untuk sementara waktu karena ingin fokus ke UTS. Alasannya sederhana, karena posting kali ini menyangkut keselamatan jiwa seorang manusia. Iya, ini serius dan tolong jangan anggap gw bercanda. Wajah gw emang konyol, tp gw serius (serem).

Posting ini gw buat karena keadaan darurat. Mau nunggu sampai minggu depan takutnya sudah terjadi hal-hal yg tidak diinginkan terhadap korban. Jadi mohon pengertiaannya kali ini.

Jadi begini ceritanya (ala kismis; kisah-kisah misteri)...
Salah satu teman gw di kampus beritusial...maksudnya berinisial Tito (ini bukan inisial woy!), untuk selanjutnya sebut saja Bunga #BerubahJenis. Kemarin dengan penuh penghayatan sambil menangis tersedu-sedu, bercerita bahwa belakangan ini dirinya merasa diikuti oleh Jin! Kalo gw pribadi sih nggak masalah tu Jin mau ngikutin gw, dengan syarat; wani piroo?? #songong. Nah, kembali ke tank....top!

(ini baru horror!)


Menurut cerita Bunga (?), alasan dirinya merasa diikuti salah satunya karena dia pernah mengalami "tindihan" beberapa hari sebelumnya. Nah, fenomena tindihan ini sendiri di masyarakat awam sering dianggap sebagai ulah dari mahluk halus yg menindih tubuh kita saat tidur (idiihh.... pelecehan tu!). Hal ini menyebabkan kita tidak dapat bergerak sama sekali saat bangun tidur sedangkan kesadaran kita sudah kembali.

Nah, tapi sebenarnya peristiwa ini ada penjelasan ilmiahnya lhooo... Dan bagaimana itu? Mari kita lihat:


    Dalam kacamata kesehatan, keadaan ketika orang akan bangun tidur kemudian merasa sesak nafas seperti dicekik,dada sesak, badan sulit bergerak, dan sulit berteriak, disebut sleep paralysis. Hampir setiap orang pernah mengalaminya, termasuk gw.

    Sleep paralysis umumnya terjadi dalam hitungan detik hingga menit. Nah, yg menarik saat fenomena itu terjadi kita sering mengalami halusinasi seperti melihat sosok atau bayangan hitam. Tak heran kalau fenomena ini sering dianggap akibat dari ulah mahluk halus.

    Namun menurut penilitian Al Cheyne dari Universitas Waterloo di Kanada, sleep paralysis terjadi karena adanya malfungsi dari salah satu fase tidur kita yaitu Rapid Eye Movement (REM). Buat yg ikut SNMPTN tahun 2011 kemarin, pasti pernah menjumpai teks mengenai REM ini di soal Bahasa Inggris. REM secara sederhana adalah tahapan dimana mimpi itu terjadi. Sekedar info, berdasarkan gelombang otak, tidur dibagi menjadi 4 fase; Fase paling ringan (saat setengah sadar), fase lebih dalam, fase paling dalam, dan REM.

    Saat kita terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yg sewajarnya. Jadi dari keadaan sadar, ke tahapan tidur paling ringan, dan langsung melompat ke REM. Nah, saat otak terbangun mendadak dari tahapan REM, tapi tubuh belum bangun, disinilah terjadi fenomena sleep paralysis. Sosok halusinasi yg kita lihat sebenarnya merupakan ciri khas dari mimpi itu sendiri.

(posisi bodoh)
    Fenomena ini umumnya terjadi pada orang yg dalam posisi tidur terlentang dan dalam keadaan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur. Untuk itu lah kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk menghindari fenomena sleep paralysis ini.

    Walaupun masih dianggap wajar, namun fenomena ini perlu diwaspadai. Begitu kenapa? Karena bisa saja sleep paralysis ini merupakan pertanda dari nomor togel yg harus kalian pasang. Eh, maksud gw mungkin saja ini pertanda narcolepsy (serangan tidur tanpa tanda-tanda mengantuk a.k.a tidur mendadak), sleep apnea (mendengkur), depresi, atau kecemasan.

    Sebaiknya kalian yg mengalami fenomena ini membuat catatan pola tidur kalian selama 1 minggu ke belakang untuk mengetahui pemicunya. Entah itu karena kurang tidur, terlalu lelah, atau bisa jadi terlalu memikirkan gw sehingga mimipi buruk. Hal ini bisa membantu kita mengatasinya.
 
    Jika sleep paralysis ini disertai gejala lain, konsumsilah obat tidur dengan dosis yg benar. Jika sakit berlanjut, gw turut prihatin. Hehehee... Bercanda, maksudnya jika fenomena ini disertai gejala lain, ada baiknya kalian berkonsultasi kepada dokter.

(say no to dukun)
Nah, itu tadi adalah penjelasan ilmiah soal fenomena yg sering kita sebut sebagai tindihan. Jadi jika kalian mengalaminya, jangan langsung menyambungkannya dengan perbuatan mahluk halus. Kasihan mereka, apa coba salah mahluk halus? Mereka juga (mantan) manusia! Coba periksa pola tidur kalian belakangan ini, jika ternyata akhir-akhir ini kalian kurang tidur atau terlalu lelah, maka ini murni merupakan hal yg wajar. Namun jika kalian baik-baik saja dengan pola tidur namun mengalami fenomena ini, maka saran gw cepatlah bertobat. Jangan malah ke dukun, salah-salah kalian disuruh senam konyol kayak di iklan Axis.

So, semoga bermanfaat.
Saatnya tubie berpisah... Dadaaa... #LemparTombak

Mari mendaur ulang
--fin