Jadi teman gue Zelfa Dewita...ah! Keceplosan! #sengaja
Waduh, mau gimana lagi nih? Udah keceplosan ya apa boleh buat ya pemirsa (padahal sengaja, mana ada keceplosan sampe kesebut nama lengkapnya).
So, Mbak (?) Zelfa ini beberapa hari belakangan ternyata punya kebiasaan bicara sendiri dalam tidurnya. Istilah bekennya; mengigau. Kejadian ini diperkuat oleh saksi teman 1 kostnya sendiri yaitu Uni Rahmi. Sayang, Uni Rahmi tidak sempat mengabadikan momen bahagia ini. Padahal kalau saja ada rekaman video atau suaranya, gue akan dengan senang hati memperlihatkannya kepada khalayak ramai. Hahahaa.. *ketawa Jin Ifrit
Jadi sehubungan dengan kejadian itu gue akan sedikit membahas tentang peristiwa mengigau ini. Listen carefully amigo.
Dalam dunia medis gangguan tidur secara umum disebut parasomnia. Mengigau, mimpi buruk, dan gangguan tidur lain juga termasuk di dalamnya.
Mengigau itu sendiri secara umum disebabkan oleh faktor kelelahan atau kurang istirahat yg menyebabkan gelombang otak kacau yg otomatis berpengaruh terhadap mekanisme tidur kita. Sebab lain yg bisa menimbulkan peristiwa mengigau adalah konsumsi alkohol sebelum tidur, demam tinggi, stres kejiwaan, atau pengaruh obat-obat tertentu.
Tidur kita secara umum dibagi menjadi 2 jenis: REM (Rapid Eye Movement) dan NREM (Non Rapid Eye Movement). REM bukannlah tahap tidur yg dalam sedangkan NREM adalah tahap tidur yg dalam atau bahasa kerennya tidur nyenyak. NREM juga dibedakan menjadi NREM Light Sleep dan NREM Deep Sleep yg merupakan kualitas tidur terbaik manusia.
Mengigau itu sendiri terjadi pada tahapan tidur ringan atau bisa juga pada tahapan REM tempat mimpi biasa terjadi. Jika muncul pada tahapan REM maka kata-kata yg dikeluarkan saat mengigau biasanya berhubungan erat dengan mimpi yg sedang dialami atau malah sangat bertolak belakang dengan mimpi. Dan untuk dicatat, apa yg diucapkan saat mengigau sama sekali tidak ada hubungannya dengan apa yg terjadi di kehidupan nyata si penderita.
Mengigau itu sendiri sampai saat ini tidak dianggap sebagai suatu penyakit. Namun jika sudah disertai gerakan seperti menendang dan memukul, kemungkinan ini salah satu gangguan tidur yg disebut REM Sleep Behavior Disorder (RBD) yg biasanya diikuti oleh penyakit-penyakit syaraf degeneratif. Gangguan ini umumnya diderita oleh manusia lanjut usia terutama pria.
Sebetulnya tidak perlu cara khusus untuk menghilangkan kebiasaan mengigau ini. Istirahat dan tidur cukup adalah kunci untuk mengurangi peristiwa mengigau ini sendiri. Jadi tidak perlu sampai mengkonsumsi obat tidur atau sejenisnya.
Kesimpulan: Mengigaunya Mbak (?) Zelfa mungkin nantinya akan diikuti oleh gerakan menendang, memukul, atau bahkan menari shaman. Yah itu tanda-tanda RBD, maklum deh faktor usia. Hehehee.. #bercanda
Waspadai pengunaan formalin dan boraks dalam makanan
--au revoir
pertamax
ReplyDeleteberdoa saja bukan pertamax dan terakhir. Hahaha..
Delete